Sabtu, 25 Desember 2010

Pemasaran vs Pembelian

Dalam dunia marketing kedua istilah ini sudah menjadi nyawanya dalam mendongkrak penjualan. Namun banyak pihak yang belum menyadari betul bahwa pemasaran sangat berbeda dengan penjualan. Perbedaan antara pemasaran dengan penjualan menyebabkan dalam suatu perusahaan memisahkannya menjadi departemen pemasaran dan departemen penjualan. Namun departementalisasi ini sering memicu konflik yang berakibat fatal akibat tidak mengetahui fungsi dan ranah kerja masing-masing.
Perseteruan antara penjualan dengan pemasaran sudah menjadi rahasia umum di kalangan dunia bisnis. Tidak saja dalam kondisi “susah” namun juga dalam kondisi “senang”. Masing-masing ingin diakui sebagai pihak yang memiliki kontribusi yang paling besar. Orang pemasaran akan mengklaim bahwa karena produknya bagus maka produk mudah untuk dijual. Di lain pihak orang penjualan merasa paling kerja keras dalam menjual produk siang malam dan ingin diakui keberadaanya.
Namun sebaliknya ketika produk ini gagal dipasaran, tidak ada satu pun yang mau mengaku salah, bahkan malah saling menyalahkan. Manajer pemasaran menyalahkan manajer penjualan yang dianggap kurang becus dalam menjual produk. Sebaliknya manajer penjualan menyalahkan manajer pemasaran yang tidak bisa membuat produk bagus, kemasan kurang menarik, dsb. Mengapa prasangka dan skeptisisme ini muncul?
Jawabannya adalah karena keduanya sama-sama tidak mau belajar dan merasa paling paham mengenai bidangnya masing-masing. Manajer penjualan tidak mau belajar konsep pemasarn karena merasa paling tahu tentang pasar dan merasa paling tahu pelanggan-tahu kebutuhan, keinginan, hasrat, dan pola konsumsinya. Padahal apa yang disebut manajer penjualan sebagai pemahaman pasar tidak lebih hanya pemahaman subyektif pelanggan per individu. Manajer pemasaran yakin bahwa kebanyakan penjual menderita marketing myopia akibat terlalu fokus memperhatikan kebutuhan dan keinginan para kliennya sehingga tidak peka pada kebutuhan pasar seluruhnya, dan tidak tahu arah perkembangan persaingan, pasar, dan pelanggan masa depan.
Sebaliknya, manajer pemasaran merasa tidak mau memahami pola pikir penjualan dan mempelajari konsep penjualan karena penjualan menurut pemasar tidak lebih dari berkata-kata manis (happy talk), menggunakan tida kata sakti yakni “helo, silakan, terima kasih. Jika diibaratkan oleh Bapak Hermawan Kertajaya, penjual itu ada di bumi dan pemasar terbang dengan balon udara. Kemudian masing-masing bertanya : Mengapa kamu disitu, apa yang kamu lihat disitu? Karena masing-masing tidak tahu apa yang dilihat rekannya.
Dulu ketika lingkungan bisnis belum sekompleks sekarang, dikotomi pemasaran dan penjualan tidak menimbulkan efek samping. Pemasar berkutat dengan konsep dan analisis, penjual berkutat dengan pelanggan di lapangan. Namun begitu kondisi lingkungan bisnis berubah akibat perkembangan teknologi, meningkatnya persaingan, dan berubahnya kebutuhan, keinginan, dan pola mengkonsumsi pelanggan, pemasar dan penjual tidak bisa lagi berada dalam suasana perang dingin. Sebaliknya mereka harus mengisi kelemahan masing-masing layaknya sebuah puzzle.
Karena pemasar berada di atas balon yang dapat melihat permukaan bumi lebih luas, maka tugasnya adalah memberi tahu keadaan lingkungan bisnis secara umum-kemana arah perubahan bergerak, bagaimana tingkat persaingan, bagaimana pola perilaku pelanggan, dan dimana posisi perusahaan. Sementara penjual yang ada di bumi dapat melihat permukaan bumi lebih detail, meskipun terbatas pada wilayah tertentu, harus memberitahu kondisi detail di wilayahnya-apa saja manuver yang dilakukan pesaing, bagaimana pelanggan menyikapi iklan dan pubilisitas yang ditayangkan, berapa tingkat harga produk yang wajar, dan lain sebagainya. Dengan saling mengisi kekurangan data dan informasi, maka efektivitas strategi dan akselerasi eksekusi dapat berjalan optimal.

Pengambilan Keputusan

Pola pengambilan keputusan konsumen dalam melakukan proses pembelian dilalui melalui beragam tahapan. Tahapan  itu adalah sebagai berikut.
Tahap Awareness. Jika sebagian besar audiens belum mengenal obyek, maka tugas komunikator adalah membangun awareness (kesadaran), mungkin sekedar pengenalan produk, dengan pesan sederhana yang diulang-ulang. Contoh : kesadaran pelanggan akan produk listrik pra bayar masih rendah; maka dalam tahap ini pengenalan produk ini perlu dilakukan secara gencar untuk membangun awareness mengenai hadirnya produk listrik pra bayar.
Tahap Pengetahuan. Pelanggan mungkin sudah ada yang tahu dan sadar akan adanya produk listrik pra bayar, tapi hanya sebatas itu. Dalam tahapan ini, perusahaan mulai melakukan pengenalan produk secara lebih rinci (product knowledge) sehingga pelanggan menjadi lebih tahu apa itu produk listrik pra bayar
Tahap Menyukai (Liking). Jika pelanggan sudah mengenal dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai produk itu, bagaimana perasan mereka mengenai produkt tesebut? Apakah mereka mulai tertarik dan tumbuh minat untuk memakai produk tersebut?
Tahap Preferensi. Pelanggan mungkin menyukai produk listrik pra bayar tersebut, namun tetap memilih pembayaran secara konvensional. Dalam hal ini, komunikator bisa membangun preferensi pelanggan dengan mempromosikan benefit dan fitur-fitur yang memberikan manfaat lebih dari produk tersebut dibanding produk lainnya.

Persahabatan

Persahabatan
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menanamkan besi, demikianlah sahabat menanamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur disakiti, diperhatikan dikecewakan, didengar diabaikan, dibantu ditolak, Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang hancur karena dikhianati sahabatnya.
Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain:
·          Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
·          Ketidakterbukaan
·          Kehialangan kepercayaan
·          Perubahan perasaan antar lawan jenis
·          Ketidaksetiaan

Lingkungan Makro

Perkembangan Teknologi Informasi
Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik pembangunan individu maupun kelompok.Perkembangan teknologi yang saat ini sangat cepat adalah teknologi telekomunikasi, yang menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya. Saat ini terjadi persaingan yang ketat antara 2 teknologi komunikasi yaitu selular dan FWA (fixed Wireless Access).Adapun perkembangan teknologi komunikasi terutama teknologi selular sudah di mulai sejak pertengahan tahun 90 an dengan mengusung teknologi 1G (Generasi Pertama) dengan menggunakan teknologi AMPS (Advance Mobile Phone System). Dimana teknologi AMPS ini pertama kali dipergunakan oleh pihak militer di Amerika Serikat.
Dalam kurun waktu 10 tahun sejak lahirnya AMPS suda terjadi perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai penemuan atau inovasi teknologi komunikasi dan , akhir tahun 90 an muncullah teknologi 2G (Generasi Kedua). perbedaan utama dari teknologi G1 dan G2 adalah g1 masih menggunakan sistem Analog sedangkan G2 sudah menggunakan sistem Digital. Teknologi 2G dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu TDMA (time division multiple access) dan CDMA (code division multiple access). TDMA sendiri berkembang ke dalam beberapa versi, yaitu GSM di Eropa, IDEN di Amerika, PDC di Jepang. Sedangkan CDMA berkembang pesat di AS dan Kanada. Kemampuan mencolok teknologi 2G adalah tidak hanya dapat digunakan untuk telpon,(voice)  tetapi juga untuk mengirim SMS (Short Message Service) yaitu mengirim pesan singkat dengan menggunakan text.Dengan adanya kehadiran teknologi generasi kedua, maka muncullah telnologi selular yg baru yaitu, GSM (Global System for Mobile communications) Suatu sistim komunikasi wireless 2G. Frekuensi yang dapat digunakan dalam GSM adalah 850Mhz, 900Mhz, 1800Mhz dan 1900Mhz.  Generasi selular kedua yang mempebaharui generasi pertama dalam bidang teknologinya yaitu digital, yang pada teori dasarnya merupakan pembaharukan dalam bidang transfer data, contohnya adalah GSM (menggunakan protokol CSD, HSCSD, GPRS dan EDGE) dan cdmaOne.Dengan adanya teknologi Generasi Kedua ini membuat perkembangan teknologi semakin cepat dengan menghadirkan berbagi kelebihan/fitur yang ditawarkan teknologi generasi kedua ini selain mengirim SMS dan voice. Tapi semua kelebihan ini juga masih belum memuaskan para ahli untuk mengembangkan teknologi yang lebih bagus dengan segala kelebihannya dri teknologi terdahulu (generasi pertama dan kedua).
Maka awal tahun 2000 an muncullah teknologi generasi 2.5 (2.5 G) yang mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) Suatu protokol yang mengatur cara kerja transfer data pada sistim wireless GSM. Dalam teorinya kecepatan transfer data EDGE dapat mencapai 384 Kbps. Teknologi 2G ada perbaikan cukup signifikan, sehingga muncullah variannya, yaitu 2.5G dan 2.75G. Varian ini tidak dibuat oleh konsorsium, tetapi sebagai strategi pemasaran oleh beberapa pabrik ponsel. Ciri khas teknologi 2.5G (generasi dua setengah) adalah teknologi GPRS (global package radio service) yang dapat digunakan untuk berkirim data dalam jumlah besar, tidak seperti SMS yang hanya dapat mengirim dan menerima alfa numerik saja. Generasi 2.5G ini ada juga yang menamakannya dengan generasi 2.75G, karena lebih dekat dengan teknologi 3G. Teknologi 2.5G (atau 2.75G) ini, di sistem GSM disebut sistem EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) sedang pada sistem CDMA disebut dengan CDMA 2000 1x. Keduanya memiliki kecepatan transfer data mendekati 144KB/detik. Evolusi dan perkembangan teknologi komunikasi ini tidak berhenti sampai disini, Negara-negara besar di Dunia baik itu Eropa, Asia & Amerika secara berlomba-lomba mengembangkan inovasi dan penelitian untuk menghadirkan teknologi yang mutakhir. Setelah adanya teknologi Generasi Pertama, Kedua dan teknologi 2.5 G, maka disusul kemudian dengan Generasi Ketiga (3G) yang menawarkan kelebihan yg lebih baik lagi baik dari segi kemampuan fitur dan Transfer Data dengan memiliki kecepatan Transfer data lebih cepat dari sebelumnya dalam menghadirkan layanan yang sangat dibutuhkan oleh pelanggan.

Suasana Lingkungan di Kampus E Universitas Gunadarma

          Kampus E universitas gunadarma sangatlah nyaman, kampus ini  berada di Jl. Akses UI Kelapa dua ,Kampus ini adalah salah satu kampus Universitas Gunadarma yang paling diminati oleh para mahaiswa untuk menjalani proses perkuliahan bila dibandingkan dengan kampus Universitas Gunadarma lain yang bertempat di Depok. Dengan halaman yang cukup indah disertai 5 gedung dimana setiap gedung mempunyai 4 lantai dan di setiap lantai itu terdiri dari beberapa ruangan. Suasana di dalam kampus sangatlah tenang, banyak dari mahasiswa biasa santai di depan I-Lounge. I-Lounge adalah tempat dimana kita dapat mengakses internet dari komputer yang berada di ruangan itu secara Cuma Cuma. Di depan I-Lounge kita dapat melihat wall climbing untuk pra mapala gunadarma, tetapi sayangnya saya sama sekali tidak pernah melihat satu anggota mapala yang memanjatnya.
Di kampus E ini terdapat Tempat parkir motor yang berada di belakang gedung 4, tempat parkir ini sangat bagus bila dibandingkan dengan tempat parkir di kampus yang lain. Masjid, ya ini adalah tempat yang paling indah di kampus ini, tetapi sayangnya masjid ini terletak agak jauh dari gedung gedung lain. Hal ini menyebabkan kurang terdengarnya suara adzan oleh orang orang yang sedang berada di gedung 1,2,3,4,ataupun 5.
Di sepanjang area kampus E ini banyak terdapat tempat makan, rental, warnet mini market dll agar memudahkan para mahasiswa/i untuk memenuhi kebutuhanya. Karena salah satu diantara inilah mahasiswa/i mendapat kenyamanannya dalam menghadapi kuliah. Jadi disini antara pihak kampus dan para pedagang/usahawan saling menguntungkan.
.
www.gunadarma.ac.id


Kegiatan Bisnis di Indonesia

Bisnis yang berkembang di Indonesia sekarang sudah sangat banyak dan cukup maju. Terbukti pada saat dunia sedang mengalami krisis global Indonesia termasuk salah satu Negara yang tidak terlalu terpengaruh oleh adanya krisis global tersebut. Melalui keterbukaan informasi maka kegiatan ekonomi menjadi bersifat terbuka sehingga mengakibatkan transaksi bisnis dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun saja. Transaksi secara elektronik merupakan suatu hal yang baru. Sejalan dengan perkembangan tersebut, maka bentuk-bentuk kegiatan bisnis di era globalisasi saat ini terus berkembang. Bahkan para pengusaha asing banyak masuk dan mengembangkan usahanya di Indonesia yang mungkin adakalanya tidak cocok diterapkan di negara kita.
Tetapi di dalam berbisnis juga diperlukan strategi, karena ada banyak sekali macam strategi bisnis di internet, mulai dari strategi produk, strategi marketing, strategi meningkatkan konversi dsb. Sehingga perlu saya persempit ruang lingkupnya pada stretagi pemasarannya saja, dalam hal ini adalah “Cara Promosi Efektif Dengan Search engine” sebagaimana topik artikel ini.
Dari sekian rangkaian kegiatan bisnis internet, promosi merupakan salah satu kegiatan yang sangat vital yang harus dilakukan pebisnis internet, dimana kegiatan ini menentukan tingkat keberhasilan dari produk dan jasa yang dipasarkannya terjual.
Di internet ada berbagai media yang bisa kita gunakan untuk melakukan promosi bahkan dengan gratis sekalipun, mulai dari pasang iklan baris gratis, kirim email ke teman, memberikan ebook gratis dengan konsep viral marketing dan sebagainya.
Namun dari sekian strategi dan cara promosi diatas, ada satu cara promosi yang sangat efektif yang bisa “meledakkan” omset penjualan anda, yaitu menggunakan metode Search Engine Optimization (SEO), yakni mengupayakan website/blog berada pada halaman teratas dalam hasil pencarian dengan keyword tertentu.

sumber referensi :